Tubuhnya basah penuh keringat
Dia berjalan diantara matahari menyengat
Tersandar diantara kardus kaleng dan hasil kerja pemulung
Tubuhnya tua kurus dan lusuh
Baunya membuat orang jijik menghindar
Tak ada yang perduli
Malam dia terbaring
Beratatp langit berkasur bumi
Matanya masih terbuka
Dia memandangi lencana yang tergenggam
Dia bertanya pada kaleng dan kardus
Untuk apa lencana itu
Bertengger di dada
Perang kemerdeekaan telah lama usai
Kemana dia membawa Lencana
Jobal Samarinda TMP 10 November 1982
Tidak ada komentar:
Posting Komentar