Kadir, pria berusia 20 tahun warga Desa Bangun Rejo RT 19 Teluk Dalam Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar, berurusan dengan polisi karena ‘bercinta’ dengan kekasihnya yang masih di bawah umur.
Tidak ada yang salah untuk urusan cinta. Tapi kalau cinta telah dibarengi nafsu yang memaksa hubungan seksual, maka lain pula risikonya. Itulah yang dialami Kadir, pria berusia 20 tahun.
Awalnya adalah perasaan cinta terhadap seorang gadis ingusan. Sebutlah namanya Juliat, berusia 14 tahun. Juliat merupakan penduduk Dusun Telaga Kencana Kelurahan Manunggal Jaya RT 4 Tenggarong Seberang. Nilai cinta Kadir terhadap Juliat bisa disebut menggebu-gebu, bahkan sampai membuat cinta itu berubah menjadi nafsu birahi yang liar dan tak terkendali.
Dalam keliaran nafsu Kadir, pemuda lajang yang tercatat sebagai karyawan sebuah perusahaan swasta di Teluk Dalam ini pada pertengahan bulan Nopember 2009, kencan dengan Juliat disuatu siang terik di rumahnya. Kencan berduaan itu, membuat Kadir tak kuasa membendung libido. Sang kekasih perawan itu pun digagahi.
Juliat yang lugu, sebagai gadis dusun mulanya menolak aksi penggagahan Kadir. Namun, pemuda ini tak hilang akal untuk menundukkan si gadis bawah umur itu. Ia melancarkan kata-kata penuh rayuan dan puja-puji kepada sang kekasih, sambil kedua tangannya aktif. Hingga akhirnya si kekasih lunglai dalam pelukan arjunanya.
Siang terik yang membuat keringat sepasang kekasih dimabuk asmara itu bercucuran, seiring itu pula keperawanan Juliat putri sang petani ini jebol. “Aku bertanggungjawab. Setelah ini kita menjadi suami istri,” kata Kadir mengumbar janji yang ia jejalkan kependengaran kekasihnya. Sedangkan Juliat manggut-manggut. Meski ada rasa perih pada bagian kewanitaannya, lantaran keperawanannya terenggut, hari itu Juliat merasa hatinya berbunga-bunga. Sehingga rasa perih itu tidak ia hiraukan, beberapa saat kemudian ia kembali memenuhi ajakan kekasihnya untuk mengulang ‘keringat nikmat’ berbalut dosa di siang terik menyengat itu.
Mulanya, perkenalan Kadir dengan Juliat yang masih duduk di sebuah SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) ini diawali dari sebuah peristiwa kecil. Saat pulang kerja hujan turun. Kadir bernaung di sebuah pondok di pinggir jalan, di pondok yang sama Juliat yang saat itu berpakaian seragam sekolah SMP sudah lebih duluan berteduh di situ seorang diri. Di situlah kemudian mereka berkenalan dan saling tukar nomor ponsel. Itu terjadi di awal Nopember 2009.
Setelah hujan reda, Kadir menawarkan jasa untuk mengantar Juliat pulang dengan membonceng di sadel sepeda motornya. Dengan malu-malu tapi mau, Juliat duduk di boncengan motor. Saat itu ada perasaan suka tumbuh di dalam hati Juliat terhadap Kadir yang di mata Juliat sebagai pemuda cukup tampan dan perhatian.
Perkenalan kian rekat, lantaran Kadir kerap mengirimkan pesan melalui SMS ke ponsel Juliat. Ada saja kata-kata indah yang ia kirimkan ke ponsel Juliat. Bahkan juga menelepon langsung ke HP Juliat dengan kata-kata penuh rayu yang meyakinkan. Sehingga Juliat kian terbawa anganan membayangkan Kadir yang baru ia kenal sepekan lalu.
Minggu pertama Nopember, mereka bertemu secara fisik. Kadir yang menjemput Juliat menggunakan sebuah kendaraan Honda, KT 4869 UN. Dari jemputan pertama itu, di antara keduanya berkembang perasaan cinta. Lama-lama perasaan itu kian menggelora. Hingga di pertengahan Nopember, Kadir membawa Juliat ke rumahnya di Desa Bangun Rejo. Suasana rumah yang sepi, dimanfaatkan Kadir membawa masuk sang pujaan ke kamar. Seperti kata orang tua, bila anak manusia berlainan jenis berduaan ditempat sepi, maka setan menjadi mahluk ketiga. Siang terik itu awal petaka bagi keduanya. Setan menggoda agar keduanya melakukan zinah yang berbuah petaka.
Petaka yang tidak disadari itu diulang kembali oleh kedua kekasih ini. Hingga empat kali keduanya melakukan perbuatan yang belum selayaknya mereka lakukan, di rumah Kadir yang memang kerap ditinggalkan orang tuanya beraktivitas di luar rumah. Keringat nikmat demi keringat dikmat direguk oleh pasangan kekasih yang tengah bercinta ini. Sungguh, mereka tidak sadar petaka kian terbangun dan kian mengelilingi mereka yang terlena oleh bujuk setan.

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar